Reklamasi Teluk Benoa, Kemajuan atau Keserakahan?

Belakangan, isu terkini dari dunia pariwisata adalah mengenai keputusan  Gubernur Bali dengan nomor SK K 2138/02-C/HK/2012 tentang Pemberian Izin dan Hak Pemanfaatan Pengembangan dan Pengelolaan Wilayah Perairan Teluk Benoa. Reklamasi akan menambah luasan Pulau Bali sekitar 800 hektare lebih. Dari luasan itu, separuhnya akan menjadi hutan, sedangkan sebagian lagi untuk dibangun. Dari 400 hektare yang dibangun, sebanyak 300 hektare untuk fasilitas umum seperti fasilitas olahraga, budaya dan sebagainya, hanya 100 hektare yang murni untuk bisnis. “Reklamasi bukan untuk investor saja, tetapi milik masyarakat Bali. Mereka hanya memanfaatkan sekian tahun, selesai itu milik kita. Jadi dimana salahnya. Mari kita rundingkan, Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) juga sudah ada dan pengelolaannnya wajib menyesuaikan dengan RTRW,” ujar Mangku Pastika dalam Suluh Bali.Co. Apalagi, ujar dia, pada SK sudah jelas sekali investor wajib menaati perundang-undangan yang berlaku, melakukan studi lanjutan, dan harus studi yang detail.
Terkait kekhawatiran reklamasi akan berdampak seperti reklamasi di Pulau Serangan yang dinilai mangkrak sebagian kalangan, ia justru membantah.
“Kata siapa Serangan mangkrak, itu sudah ada perencanaannya, sudah bagus, hanya memang itu tahapannya menghijaukan dulu. Bisa dilihat berapa ratus ribu pohon yang ditanam. Sekarang bisa dicek dan masyarakat di sana juga tahu dan mengerti. Yang bilang mangkrak bukan masyarakat di sana,” ujarnya.
Di Pulau Serangan, kata Pastika, juga akan dimanfaatkan sebagai salah satu tempat jamuan delegasi peserta KTT APEC pada tahun ini dengan dilengkapi aula besar berbahan bambu
Gebrakan Pak Mangku Pastika mengenai reklamasi Teluk Benoa mendapat dukungan dan kecaman dari berbagai pihak.

KECAMAN
Menara Fm.Com Tokoh masyarakat Nusa Penida, Ketut Pesta, Rabu (24/7) lalu, melihat, rencana reklamasi ini sebagai buah dari pemikiran yang tidak holistik dari para pemangku kebijakan di Bali. Reklamasi menurutnya sebuah ide gila yang dampaknya sangat mengancam hidup orang banyak di Bali.
Tidak hanya Desa Jungut Batu, rencana reklamasi Teluk Benoa untuk mendapatkan daratan baru seluas 838 hektar juga bisa membuat Lembongan bagian utara dan Nusa Gede bagian barat dan utara tenggelam. Pernyataan tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, dalam dokumen Klungkung dalam angka tahun 2012, dijelaskan wilayah Kabupaten Klungkung sepertiganya terletak di daratan Pulau Bali seluas 11.216 hektar dan dua pertiganya terletak di Kepulauan Nusa Penida seluas 20.284 hektar. Sementara total panjang pantai Kabupaten Klungkung sekitar 97,6 km. Terdapat di Klungkung daratan 14,10 km dan di Kepulauan Nusa Penida 83,50 km.
Camat Nusa Penida, Ketut Sukla, Rabu lalu, menjelaskan dari luas kepulauan Nusa Penida 20.284 hektar, luas wilayah Pulau Nusa Gede sekitar 2.018.280 km persegi atau 20.182,8 hektar, wilayah Lembongan (termasuk Pulau Ceningan) seluas 6.150 km persegi atau 61,5 hektar dan wilayah Jungut Batu seluas 3.970 km persegi atau 39,7 hektar. Melihat data luas wilayah itu, bukan tidak mungkin ketakutan rakyat Kepulauan Nusa Penida akan dampak reklamasi Teluk Benoa bisa menjadi kenyataan, jika luasan reklamasi Teluk Benoa menjadi 838 hektar.
Tokoh masyarakat asal Desa Sebunibus, Desa Sakti ini mengatakan Bali harus benar-benar belajar dari reklamasi Pulau Serangan. Saat itu, dia menyebut reklamasi Pulau Serangan dari 100 hektar menjadi 400 hektar, tidak jelas peruntukannya. Reklamasi Pulau Serangan telah menghancurkan ribuan hektar sempadan pantai sepanjang Padanggalak (Denpasar), Lebih (Gianyar), Kusamba (Klungkung) dan juga Jungut Batu (Lembongan), Toyapakeh, Sental, Sampalan (Nusa Penida).
Sementara Bendesa Jungut Batu, Ketut Gunaksa, Kamis (25/7) kemarin, juga mengaku menyimpan kekhawatiran serupa. Pasalnya, luasan Desa Jungut Batu jauh lebih kecil dari rencana reklamasi Teluk Benoa.

Pemangku Pura Puser Tasik Pusering Jagat, Tabanan, Jro Mangku Nengah Kasub DS (74), memprotes keras proyek reklamasi. Menurutnya, reklamasi bukan memberikan kesejahteraan krama Bali, sebaliknya akan menjajah krama Bali. ''Sampai kapan pun, saya akan menolak reklamasi. Proyek itu bukan menyejahterakan, tetapi membuat krama Bali terjajah investor,'' kecamnya, Selasa (30/7) kemarin.

Menurutnya, pengalaman buruk reklamasi sudah terjadi di kawasan Serangan. Begitu direklamasi, warga di sekitar Serangan justru tak bisa berkutik. Dia khawatir, jika Teluk Benoa direklamasi, dampaknya akan dirasakan seluruh pesisir di Bali. ''Alam itu anugerah Tuhan. Jangan diutak-atik hanya untuk kepentingan investor. Terus, krama Bali mau dapat apa, yang ada hanya menjadi kuli,'' kritiknya lagi.

Ia juga menyayangkan sikap Gubernur yang kekeh dengan proyek reklamasi Teluk Benoa. Padahal, selama ini Gubernur selalu menyatakan menyayangi Bali. Nyatanya, justru mendukung reklamasi. Seharusnya, kata Jro Mangku Kasub, pemimpin Bali bisa menjaga keajegan Bali, bukan malah dirusak dengan proyek reklamasi. ''Yakinlah, reklamasi bukan mempercantik Bali, tetapi akan merusak,'' kecamnya.

Alasan menopang bahaya tsunami juga dituding mengada-ada. Sebab, dengan reklamasi justru akan mempermudah tsunami menghantam Bali. Hawa dari proyek reklamasi juga terasa panas. Kondisi ini, katanya, akan berdampak pada kehidupan krama Bali, baik sekala maupun niskala.
Dijelaskannya, Bali tidak membutuhkan bangunan mewah dengan mereklamasi pantai. Justru Bali akan makin dikenal dunia internasional jika keasliannya dipertahankan. ''Kita jangan tergiur dengan iming-iming investor. Justru akan memicu tumbuhnya kapitalis,'' tegasnya.

Terkait reklamasi, Jro Mangku Kasub memastikan akan terus berjuang secara sekala dan niskala. Bahkan, dia akan ngaturang pejati secara khusus memohon agar proyek reklamasi dibatalkan. Dia khawatir, jika reklamasi dilanjutkan, anak-cucu krama Bali akan kehilangan keindahan dan keunikan Bali. Sebab, mereka tersisih karena penjajahan kaum kapitalis. Dia berharap Gubernur Bali mau mendengarkan jeritan krama Bali terkait reklamasi, sehingga proyek itu tak dilanjutkan. Jro Mangku juga mengajak seluruh krama Bali tanpa membedakan agama untuk bersatu menolak proyek reklamasi. (kmb30)

DUKUNGAN 
Sementara ini dukungan terhadap reklamasi Teluk Benoa belum tampak nyata dari masyarakat. Dukungan masih berupa pendapat perorangan-perorangan yang dapat dilihat pada media sosial facebook dan twitter. Beberapa pendapat yang mendukung reklamasi :
  1. Memajukan perekonomian Bali
  2. Menambah objek wisata Bali
  3. Pengalaman dari Pengembangan Nusa Dua sebagai kawasan wisata
  4. Penolakan reklamasi merupakan wujud sakit hati dari lawan politik Gubernur 
  5. Belum ada kajian ilmiah yang jelas dan terukur mengenai dampak negatif, semua hanya opini dan kekhawatiran saja

0 Response to "Reklamasi Teluk Benoa, Kemajuan atau Keserakahan?"

Posting Komentar

Entri Populer

4s Air Kehidupan ajeg bali Akreditasi sebagai syarat sahnya penyelenggaran program studi aksiologis Alas purwo american service Ampera Ancient vilage of Bali appetizer APTISI AWARD APTISI Wil VIII-A Award Aristoteles aromatize wine Art Shop Arti Bali artificial tourism Assurance aturan kerja di kapal pesiar Babi Guling Babi Guling ala Mendek Bagus Agro Plaga balance in my mind balcony BALI Bali fumeral ceremony Bali Natural Hot Spring Toya Bungkah Kintamani Bali bali simle funeral ceremony bali timur wisata Bandara International di Buleleng bayu dan nanoe biroe Bayu Wisnawa be a crew in cruise ship Beachwalk Benteng Kuto Besak bored boring bos and jongos BOSAN Budaya buffet service buku kasir restoran dan bar bunga indah di halaman rumah C'est Moi et Des Amis cabarnet sauvignon Cara membaca label wine cara penyimpanan wine cash sheet chardonay coffee shop community based tourism Community Based Tourism in Bali Contribution Margin convention cruise ship organization structure cruise ship terminology cruise ship terms Dampak Sosial Pengembangan Pariwisata Danau di Bali deck definisi makanan definisi pariwisata alternatif Definisi wine desa baha Desa Belalang desa wisata desa wisata ekologis nyambu kaba kaba tabanan desert Diseminasi Hasil Penelitian 2014 disparda provinsi bali Dog dpd hpi bali Dukungan reklamasi teluk benoa ekowisata di bali elastisitas english service epistemologis eudaimonia menurut Aristoteles exhibition Feminis Liberal fighting my enemy fisiologis kebosanan fleksibel flower at my home formal dining room fortified wine french service front office funeral ceremony in Bali future of balit tourism destination galley Gramsci dan Hegemoni grapes Handling Guest Complain handout kasir restoran dan bar harga kamar hidup di kapal pesiar HOTEL hotel cornwall hotel multi tasking hotel upselling housebank i meme ibm lembu putih In-Depth Interview incentive Industri Pariwisata informal dining room intelektual organik intelektual tradisional istilah istilah kapal pesiar istilah kapal pesiar ISU-ISU PARIWISATA ISU-ISU PARIWISATA BALI ISU-ISU PARIWISATA BALI DAN INDONESIA JAGARAGA DAN SAWAN Jalan Tol Bali Mandara jaminan JENIS JENIS RESTAURANT jenis-jenis peralatan di restaurant Jokowi atau Prabowo yang punya program jelas untuk pariwisata berkelanjutan? KABUPATEN BULELENG-BALI Kabupaten Tabanan kantor depan karakter wine Karakteristik Jasa karya ilmiah KASIR KANTOR DEPAN kasir restaurant dan bar KEADILAN MENURUT PLATO kebosanan kecaman reklamasi teluk benoa Kecamatan Kediri Kedungu Beach kendala menulis karya ilmiah kepuasan tamu kerja di kapal pesiar klasifikasi kelas hotel klasifikasi makanan klasifikasi restoran konsep hotel konsep pariwisata konsep pengembangan pariwisata konvensi Kota Gede 2015 Kuesioner kursus sertifikasi pramuwisata umum Latihan Kasir Kantor Depan latihan kasir kantor depan 2012-2013 Latihan Kasir Restaurant dan Bar Latihan Kasir Restaurant dan Bar 2012-2013 LATIHAN KASIR RESTAURANT DAN BAR OKTOBER 2013 Latihan Metodologi Reset Latihan Pengantar Perhotelan lembu putih lido logiko hipotetiko verifikatif Made Bayu Wisnawa Mai Bus maincourse manajemen perhotelan masa depan Bali masa depan bali sebagai destinasi wisata masa depan destinasi wisata bali meaning of Ngenteg Linggih meeting melukat Menangani Keluhan Tamu Menggalakan Sapta Pesona menggali permata dalam lumpur MENINGKATKAN PENDAPATAN HOTEL DENGAN PROGRAM UP SELLING Menu Engineering MICE minat menginap kembali model pengembangan pariwisata pedesaan multi tasking pada karyawan hotel mv melody my bibliography Nagih Janji Gubernur Bali 2013-2018 nanoe biroe nasi gudeg widjilan Nasi Kalong Nasi Kalong Bandung Ngenteg Linggih Pura Dalem Mendek 2013 nyepi 2014 objek formal pariwisata objek material pariwisata obrolan di warung kopi Ogoh ogoh 2014 Ogoh ogoh 2015 ontologis orchard hotel otonan Outing 2013 Palembang panak manusa pandangan foucault terhadap relasi kekuasaan Pantai Kedungu Pariwiasata Pariwisata Alternatif: Pariwisata Bali Masa Depan (Literature Review) pariwisata bali berkelanjutan Pariwisata Berbasis Rakyat Pariwisata Budaya pariwisata kerakyatan pariwisata pedesaan pariwisata sebagai ilmu mandiri pariwisata sex di bali pas pasta pastikerta pdsp 2013 Pelayanan Pemasaran Pariwisata Bali Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan pengelolaan akomodasi di bali pengelolaan hotel di bali pengembangan pariwisata berkelanjutan Pengertian Budaya PENGERTIAN HOTEL Pengertian Hotel dan Restaurant Pengertian Kesenian Pengertian Manajemen Pengertian Obyek dan Daya Tarik Wisata pengertian Pariwisata Pengertian Pariwisata Budaya Pengertian potensi wisata pengertian pramu saji PENGERTIAN RESTAURANT PENGERTIAN RESTORAN Pengertian strategi pengembangan pariwisata pengertian tamu pengertian waiter Pengumpulan Data Penjor Galungan Penjor Galungan 2014 penurunan kualitas lingkungan hidup peralatan restaurant Perbedaan metode penelitian kuantitatif dengan kualitatif Perempuan Bali Perencanaan dan Pengembangan Berkelanjutan pada Obyek dan Daya Tarik Wisata pergeseran paradigma pengelolaan hotel di bali PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PARIWISATA INTERNASIONAL pilkada bali pilkada bali 2013 pilkada bali dan pariwisata pinot noir Plow Horse Posisi Pariwisata di Tengah-tengah Ilmu Pengetahuan Posisioning Bali potensi wisata Potensi wisata pantai Kedungu pramusaji prinsip ekowisata prinsip prinsip ekowisata Prinsip prinsip pengembangan pariwisata berkelanjutan pro kontra pembangunan bandara bertaraf internasional di buleleng Proses pembuatan table wine Proses Penelitian Pulau di Provinsi Bali Pulau Penyu Tanjung Benoa Nusa Dua Bali Indonesia Pulo Kemaro pura nandini Pura Sudamala Bangli pura tirta sudamala Puri Bagus Jati Taro Puzzle Questionaire red wine reklamai teluk benoa reklamasi bali reklamasi teluk benoa remittance of fund restaurant tools RESTORAN revitalisasi bali riesling rose wine russian service sauvignon blanc seaside hotel sejarah pariwisata bali Seminar Nasional Kepariwisataan 2014 Sistem pelayanan di restaurant SLANK SLANK dan Pariwisata Bali soup sparkling wine Star still wine STIPAR STIPAR Tratma Jaya STIPAR Triatma Jaya STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI DESA SANGSIT struktur organisasi kapal pesiar study tour 2013 Suckling Pig Suckling Pig ala Mendek sulitnya menulis karya ilmiah Surat Edaran Dirjen Dikti Kemdikbud No 160/E/AK/2013 sustainabel tourism development SWOT Tahap Pemgembangan Obyek Wisata Tahapan Perencanaan Pariwisata Tana Toraja tantangan pariwisata sebagai ilmu mandiri Tari Bali teluk benoa Tenganan Karang Asem Bali Tenganan Pegringsingan The Kinds of Friendship The real hotelier Thing about balance in my mind Tibu Beneng tingkat hunian kamar Togetherness in Diversity TRI HITA KARANA tugas kasir kantor depan1 tujuan hidup manusia menurut aristoteles Tulisan Separuh Hati UNUD up selling validitas dan reliabilitas waiter Wawancara Mendalam why i choose hotel and tourism Wine dan Makanan Wisata Air Panas Bali