Jujur saja, kepenuh sesakan fikiran di benak membuat mau muntah. Teringat masa-masa lampau dalam kesendirian mengendara menjelajah Bali Tengah ke Bali Utara, kemudian memutar ke Bali Timur. Merekam dalam hati tangkapan dari panca indria tentang semua fenomena yang terlihat, dan muncul seketika. Apa yang ada hanyalah semu, dan pada saatnya semua yang tidak ada dan bersifat abstrak menjadi nyata.
Berjalanlah dalam Terang!
0 Response to "Tulisan Separuh Hati"
Posting Komentar