Cara Penyimpanan Wine

Menurut Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (2011:27-28), Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengoprasikan sistem pembagian dan sistem kendali mutu dalam penyimpanan wine meliputi:

1. Mengoprasikan dan menjaga sistem pembagian dalam jumlah besar.

a. Sistem pembagian dalam jumlah besar dioprasikan secara benar sesuai dengan instruksi pabrik dan persyaratan keselamatan.

b. Temperatur, karbonasi (pembersihan dengan karbon dioksidadan tekanan pompa dimonitor)

c. Connector, extractor dan head dibersihkan.

d. Nitrogen dan sistem terpadu dipasang dengan aman dan secara benar menurut spesifikasi pabrik.

e. Produk yang rusak dan masalah pengantaran produk diidentifikasi secepatnya dan akurat.

f. Produk yang rusak segera dilaporkan pada orang yang tepat.

2. Menggunakan dan merawat sistem pendingin.

a. Temperatur pendingin diukur secara akurat dan disesuaikan menurut persyaratan produk.

b. Segel dan kaitan pendingin dirawat sesuai dengan spesifikasi pabrik.

c. Ventilasi, kawat dan filter pendingin dibersihkan sesuai dengan standar pabrik.

d. Alarm ruangan pendingin diatur dan di-reset bila dibutuhkan dan sesuai dengan spesifikasi pabrik.

e. Kerusakan mekanis dasar dikenali dan segera diperbaiki atau dilaporkan sesuai dengan prosedur perusahaan.

3. Memonitor mutu produk wine yang disimpan.

a. Mutu produk wine yang disimpan diuji secara regular dan kerusakan diidentifikasi.

b. Penyesuaian dilakukan dalam ruang lingkup tanggungjawab individu atau kerusakan dilaporkan pada orang yang tepat.

c. Tindakan tindak lanjut diambil untuk memastikan kerusakan diperbaiki.

d. Sistem pencatatan pada bin card dan key card harus digunakan untuk membantu memonitor mutu produk dan control persediaan.

e. Tempat penyimpanan wine tetap dijaga rapi, bersih dan bebas dari sampah.

f. Temperatur tempat penyimpanan wine dimonitor.

Sedangkan menurut Richard Sihite (2000:55-56): “Cara menyimpan wine yang baik adalah dengan meletakkan wine dengan posisi horizontal atau rebah. Tujuan dari cara ini adalah untuk menjaga agar cock-nya tetap basah dan mengembang, sehingga tidak akan menjadi bocor. Kebocoran yang terjadi akan memungkinkan udara masuk kedalam botol dan bereaksi dengan wine, dan wine bisa rusak karena bakteri-bakteri yang terdapat pada udara akan mencemarinya”.

Ruangan penyimpanan wine disebut dengan Cellar. Cellar yang baik adalah yang tidak terkena sinar matahari dan dalam ruangan yang berhawa sejuk.

1. Persyaratan sebuah wine cellar:

a. Dibawah tanah atau minimal di tempat terpencil.

b. Keadaannya gelap atau tidak terkena sinar matahari.

c. Jauh dari mesin-mesin atau getaran.

d. Temperaturnya berkisar antara 120 C.

e. Ada ventilasi (agar tidak lembab).

2. Tata cara penyimpanan wine:

a. Wine disimpan dalam posisi horisontal dengan labelnya menghadap ke atas, ditidurkan agar gabus selalu dalam keadaan basah dan tidak akan mudah teroksidasi dengan udara luar (kalau gabusnya kering, pori-porinya akan mengembang dan udara mudah masuk menyebabkan kerusakan). Jika gabus kering akan patah atau hancur pada waktu wine dibuka.

b. Bila red wine dan white wine disimpan dalam satu cellar maka red wine harus disimpan pada susunan rak yang lebih tinggi atau dibagian atas. Karena suhu udara pada lapisan atas lebih panas dari lapisan bawah.

3. Bin Card

Untuk lebih memudahkan dalam pengawasan di wine cellar, maka sebaiknya digunakan Bin Card atau kartu stock, yang digantung di tempat penyimpanan wine tersebut, masing-masing Bin Card pada setiap jenis wine dan ukuran.

Bin Card tersebut memuat:

a. Nomor Bin Card : Sesuai dengan jenis atau ukuran wine.

b. Nama Wine : Merk wine.

c. Par Stock : Limit persediaan.

d. Masuk / Tanggal : Dari pembeli.

e. Keluar / Tanggal : Didistribusikan ke Bar atau outlet lain.

f. Jumlah (Stock) : Jumlah yang keluar atau masuk.

g. Balance (Sisa) : Keseimbangan jumlah keseluruhan antara yang keluar atau masuk harus sesuai dengan jumlah sisa stock dalam rak.

h. Paraf / Tanda Tangan: Petugas wine cellar.

Uraian suhu dan posisi penyimpanan wine menurut: Food and Beverage Department Hand Book , adalah seperti yang tertera pada table 1:

TABEL 1
POSISI DAN SUHU PENYIMPANAN WINE

NO

ITEM

POSISI

SUHU

1

2

3

4

5

6

White Wine

Red Wine

Rose Wine

Sparkling Wine

Aromatize Wine

Fortified Wine

Horisontal

Horisontal

Horisontal

Horisontal

Vertikal

Vertikal

70 C 100 C

140 C – 180 C

100 C – 120 C

70 C 100 C

180 C

100 C

Sumber: Food and Beverage Department Hand Book 2011

Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa posisi penyimpanan wine tergantung pada bahan dari tutup wine itu sendiri yaitu:

1. Disimpan dalam posisi vertikal apabila tutup wine terbuat dari logam agar wine tidak terkontaminasi oleh logam tesebut jika disimpan dalam jangka waktu yang lama.

2. Disimpan dalam posisi horizontal apabila tutup wine tersebut terbuat dari gabus, hal ini dilakukan untuk menjaga agar tutup gabus tersebut tetap dalam keadaan basah sehingga:

a. Lebih mudah untuk memasukan wine opener.

b. Gabus tidak akan hancur saat dibuka.

c. Memudahkan dalam proses snifting.

d. Pori-pori gabus tidak mengembang dan udara mudah masuk yang dapat mengakibatkan kerusakan pada wine.

0 Response to "Cara Penyimpanan Wine"

Posting Komentar

Entri Populer

4s Air Kehidupan ajeg bali Akreditasi sebagai syarat sahnya penyelenggaran program studi aksiologis Alas purwo american service Ampera Ancient vilage of Bali appetizer APTISI AWARD APTISI Wil VIII-A Award Aristoteles aromatize wine Art Shop Arti Bali artificial tourism Assurance aturan kerja di kapal pesiar Babi Guling Babi Guling ala Mendek Bagus Agro Plaga balance in my mind balcony BALI Bali fumeral ceremony Bali Natural Hot Spring Toya Bungkah Kintamani Bali bali simle funeral ceremony bali timur wisata Bandara International di Buleleng bayu dan nanoe biroe Bayu Wisnawa be a crew in cruise ship Beachwalk Benteng Kuto Besak bored boring bos and jongos BOSAN Budaya buffet service buku kasir restoran dan bar bunga indah di halaman rumah C'est Moi et Des Amis cabarnet sauvignon Cara membaca label wine cara penyimpanan wine cash sheet chardonay coffee shop community based tourism Community Based Tourism in Bali Contribution Margin convention cruise ship organization structure cruise ship terminology cruise ship terms Dampak Sosial Pengembangan Pariwisata Danau di Bali deck definisi makanan definisi pariwisata alternatif Definisi wine desa baha Desa Belalang desa wisata desa wisata ekologis nyambu kaba kaba tabanan desert Diseminasi Hasil Penelitian 2014 disparda provinsi bali Dog dpd hpi bali Dukungan reklamasi teluk benoa ekowisata di bali elastisitas english service epistemologis eudaimonia menurut Aristoteles exhibition Feminis Liberal fighting my enemy fisiologis kebosanan fleksibel flower at my home formal dining room fortified wine french service front office funeral ceremony in Bali future of balit tourism destination galley Gramsci dan Hegemoni grapes Handling Guest Complain handout kasir restoran dan bar harga kamar hidup di kapal pesiar HOTEL hotel cornwall hotel multi tasking hotel upselling housebank i meme ibm lembu putih In-Depth Interview incentive Industri Pariwisata informal dining room intelektual organik intelektual tradisional istilah istilah kapal pesiar istilah kapal pesiar ISU-ISU PARIWISATA ISU-ISU PARIWISATA BALI ISU-ISU PARIWISATA BALI DAN INDONESIA JAGARAGA DAN SAWAN Jalan Tol Bali Mandara jaminan JENIS JENIS RESTAURANT jenis-jenis peralatan di restaurant Jokowi atau Prabowo yang punya program jelas untuk pariwisata berkelanjutan? KABUPATEN BULELENG-BALI Kabupaten Tabanan kantor depan karakter wine Karakteristik Jasa karya ilmiah KASIR KANTOR DEPAN kasir restaurant dan bar KEADILAN MENURUT PLATO kebosanan kecaman reklamasi teluk benoa Kecamatan Kediri Kedungu Beach kendala menulis karya ilmiah kepuasan tamu kerja di kapal pesiar klasifikasi kelas hotel klasifikasi makanan klasifikasi restoran konsep hotel konsep pariwisata konsep pengembangan pariwisata konvensi Kota Gede 2015 Kuesioner kursus sertifikasi pramuwisata umum Latihan Kasir Kantor Depan latihan kasir kantor depan 2012-2013 Latihan Kasir Restaurant dan Bar Latihan Kasir Restaurant dan Bar 2012-2013 LATIHAN KASIR RESTAURANT DAN BAR OKTOBER 2013 Latihan Metodologi Reset Latihan Pengantar Perhotelan lembu putih lido logiko hipotetiko verifikatif Made Bayu Wisnawa Mai Bus maincourse manajemen perhotelan masa depan Bali masa depan bali sebagai destinasi wisata masa depan destinasi wisata bali meaning of Ngenteg Linggih meeting melukat Menangani Keluhan Tamu Menggalakan Sapta Pesona menggali permata dalam lumpur MENINGKATKAN PENDAPATAN HOTEL DENGAN PROGRAM UP SELLING Menu Engineering MICE minat menginap kembali model pengembangan pariwisata pedesaan multi tasking pada karyawan hotel mv melody my bibliography Nagih Janji Gubernur Bali 2013-2018 nanoe biroe nasi gudeg widjilan Nasi Kalong Nasi Kalong Bandung Ngenteg Linggih Pura Dalem Mendek 2013 nyepi 2014 objek formal pariwisata objek material pariwisata obrolan di warung kopi Ogoh ogoh 2014 Ogoh ogoh 2015 ontologis orchard hotel otonan Outing 2013 Palembang panak manusa pandangan foucault terhadap relasi kekuasaan Pantai Kedungu Pariwiasata Pariwisata Alternatif: Pariwisata Bali Masa Depan (Literature Review) pariwisata bali berkelanjutan Pariwisata Berbasis Rakyat Pariwisata Budaya pariwisata kerakyatan pariwisata pedesaan pariwisata sebagai ilmu mandiri pariwisata sex di bali pas pasta pastikerta pdsp 2013 Pelayanan Pemasaran Pariwisata Bali Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan pengelolaan akomodasi di bali pengelolaan hotel di bali pengembangan pariwisata berkelanjutan Pengertian Budaya PENGERTIAN HOTEL Pengertian Hotel dan Restaurant Pengertian Kesenian Pengertian Manajemen Pengertian Obyek dan Daya Tarik Wisata pengertian Pariwisata Pengertian Pariwisata Budaya Pengertian potensi wisata pengertian pramu saji PENGERTIAN RESTAURANT PENGERTIAN RESTORAN Pengertian strategi pengembangan pariwisata pengertian tamu pengertian waiter Pengumpulan Data Penjor Galungan Penjor Galungan 2014 penurunan kualitas lingkungan hidup peralatan restaurant Perbedaan metode penelitian kuantitatif dengan kualitatif Perempuan Bali Perencanaan dan Pengembangan Berkelanjutan pada Obyek dan Daya Tarik Wisata pergeseran paradigma pengelolaan hotel di bali PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PARIWISATA INTERNASIONAL pilkada bali pilkada bali 2013 pilkada bali dan pariwisata pinot noir Plow Horse Posisi Pariwisata di Tengah-tengah Ilmu Pengetahuan Posisioning Bali potensi wisata Potensi wisata pantai Kedungu pramusaji prinsip ekowisata prinsip prinsip ekowisata Prinsip prinsip pengembangan pariwisata berkelanjutan pro kontra pembangunan bandara bertaraf internasional di buleleng Proses pembuatan table wine Proses Penelitian Pulau di Provinsi Bali Pulau Penyu Tanjung Benoa Nusa Dua Bali Indonesia Pulo Kemaro pura nandini Pura Sudamala Bangli pura tirta sudamala Puri Bagus Jati Taro Puzzle Questionaire red wine reklamai teluk benoa reklamasi bali reklamasi teluk benoa remittance of fund restaurant tools RESTORAN revitalisasi bali riesling rose wine russian service sauvignon blanc seaside hotel sejarah pariwisata bali Seminar Nasional Kepariwisataan 2014 Sistem pelayanan di restaurant SLANK SLANK dan Pariwisata Bali soup sparkling wine Star still wine STIPAR STIPAR Tratma Jaya STIPAR Triatma Jaya STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI DESA SANGSIT struktur organisasi kapal pesiar study tour 2013 Suckling Pig Suckling Pig ala Mendek sulitnya menulis karya ilmiah Surat Edaran Dirjen Dikti Kemdikbud No 160/E/AK/2013 sustainabel tourism development SWOT Tahap Pemgembangan Obyek Wisata Tahapan Perencanaan Pariwisata Tana Toraja tantangan pariwisata sebagai ilmu mandiri Tari Bali teluk benoa Tenganan Karang Asem Bali Tenganan Pegringsingan The Kinds of Friendship The real hotelier Thing about balance in my mind Tibu Beneng tingkat hunian kamar Togetherness in Diversity TRI HITA KARANA tugas kasir kantor depan1 tujuan hidup manusia menurut aristoteles Tulisan Separuh Hati UNUD up selling validitas dan reliabilitas waiter Wawancara Mendalam why i choose hotel and tourism Wine dan Makanan Wisata Air Panas Bali