Menggali Permata dalam Lumpur




Menyusun sebuah karya ilmiah, bukanlah perkara yang mudah. Ketekunan, kesabaran, ketangguhan, semangat, konsentrasi, ketersediaan waktu, biaya dan pengorbanan merupakan salah satu dari sekian banyak variabel yang harus dimiliki dalam diri seorang peneliti, pelajar , akademisi. Seringkali  hantu kegagalan menggoda dalam setiap langkah dalam menyusun sebuah karya ilmiah yang bermutu .
Masalah-masalah yang umumnya dihadapi dalam penulisan karya ilmiah anatra lain:

  1. Kurang mampu konsentrasi. Konsentrasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam menulis karya ilmiah. Konsentrasi merupakan ‘pisau’ yang sangat tajam yang mampu membelah, mengiris sekaligus mengarahkan setiap ide-ide dan merangkainya dalam susunan kata-kata yang tepat sesuai tahapan-tahapan dalam penyusunan karya ilmiah. Konsentrasi yang lemah membuat penyelesaian sebuah karya ilmiah menjadi lama, monoton dan berputar-putar. 
  2.  Keterbatasan sumber bacaan yang relevan. Seringkali sumber bacaan atau literatur yang terbatas menjadi hambatan dalam menjustifikasi ide yang brilian. Sebuah justifikasi dari jurnal imiah internasional yang terakreditasi merupakan sebuah syarat mutlak bagi karya ilmiah yang bermutu. Sayangnya, ketika ide brilian itu muncul, mungkin sudah ada dalam penelitian orang lain sebelumnya namun si penulis tidak memiliki penelitian tersebut. Akibatnya proses penulisan karya ilmiah menjadi terhambat, karena harus mencari dimana ‘ide brilian’  itu berada. 
  3. Keterbatasan peralatan dan perlengkapan. Untuk menulis karya ilmiah, dibutuhkan peralatan ‘sewajarnya’ seperti komputer, kamus, jurnal-jurnal ilmiah bermutu, telepon dan nomor telepon ‘brainstorming’ partner,koneksi internet dan literatur-literatur. Apabila salah satu dari peralatan dan perlengkapan ini tidak tersedia, dapat menghambat kelancaran penulisan karya ilmiah. 
  4. Kurangnya nara sumber. Relasi, koneksi pada para pakar yang membidangi tema karya ilmiah merupakan hal yang sangat penting. Makin banyak pakar dan nara sumber yang bersedia membantu memberikan sumbangan ide, petunjuk, maka makin ‘bersinar’ karya ilmiah yang dibuat. 
  5. Keterbatasan waktu. Untuk menulis sebuah karya ilmiah, dibutuhkan waktu yang lapang. Sering kali, khususnya di Indonesia, budaya menulis belum seperti di negara-negara maju, dimana menulis karya ilmiah masih dianggap sebuah pekerjaan sampingan, atau mengisi kesibukan deitengah pekerjaan pokok. Waktu untuk menulis karya ilmiah merupakan waktu ‘sisa’ setelah mengerjakan pekerjaan pokok di kantor. Ide-ide yang brilian, biasanya seringkali muncul di pagi hari sebelum jam 12.00 siang atau pada malam hari setelah jam 12.00 malam. 
  6. Keterbatasan dana. Untuk menulis karya ilmiah membutuhkan beberapa survey pendahuluan, pengumpulan data, membeli buku-buku, berlangganan jurnal ilmiah, dan beberapa software komputer. Apabila dana tidak mencukupi, maka dapat dipastikan penyelesaian karya ilmiah dapat terhambat. 
  7. Lingkungan yang kurang mendukung. Faktor lingkungan yang nyaman, tenang, bebas dari suara berisik, aroma dan atmosphere ruangan yang ‘menginspirasi’ merupakan hal yang sangat penting. Konsentrasi sangat bergantung pada suasana lingkungan sekitar. Suasana lingkungan yang kondusif merupakan hal yang patut diusahakan dan dimiliki oleh penulis karya ilmiah. 
  8. Malas membaca.Membaca merupakan aktivitas yang dapat  memperkaya pengetahuan dan sumber inspirasi bagi penulis. Tanpa membaca yang banyak, maka ide,inspirasi tidak mungkin muncul dengan cemerlang. 
  9. Malas menulis.Karya ilmiah yang jumlahnya ribuan kata, berawal dari satu kata yang ditulis. Sering kali sifat menunda-nunda waktu menjadi bumerang terhadap penyelesaian karya ilmiah.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan, tentunya dengan menaklukan semua faktor penghambat tersebut di atas. Memang bukan hal mudah, karena seringkali komitmen dalam menulis sebuah karya ilmiah bukanlah sebuah komitmen utama  bagi seorang pelajar atau penulis. Menulis sering dianggap sebagai pekerjaan sambilan yang kurang bermanfaat, atau pekerjaan yang menjemukan dan sangat sulit untuk dilakukan. 

Bagi seorang mahasiswa, untuk menyelesaikan studinya harus menulis karya ilmiah entah berupa Laporan Tugas Akhir, Paper, Report, Skripsi, Tugas Akhir, Thesis bahkan disertasi. Mau tidak mau harus ‘memaksa’diri untuk menulis dan hal tersebut memang tidak mudah. Terlebih lagi saat ini pengawasan terhadap ‘plagiarisme’ atau penjiplakan sudah menjadi aktifitas yang digalakkan bagi setiap institusi pendidikan tinggi di Indonesia.

Tulisan ini merupakan refleksi penulis terhadap berbagai kendala yang dihadapi pada saat menulis sebuah tulisan /karya ilmiah. Namun demikian, kenikmatan dan ephoria sudah mulai terasa pada saat mulai menuangkan ide-ide dalam paragraf. Memang tidak dan jauh dari sempurna. Namun demikian, paling tidak sudah mulai belajar menulis dan menikmati kegiatan menulis.

Semoga dengan kekuatan yang muncul dari pikiran dan hati, mampu menggali dan  meraih ‘permata’ atau ‘karya ilmiah cemerlang’ yang mampu memperkaya lentera-lentera dalam kegelapan, kebodohan, kemalasan, sehingga semua menjadi lebih terang sebagai pedoman dalam melangkah.

0 Response to "Menggali Permata dalam Lumpur"

Posting Komentar

Entri Populer

4s Air Kehidupan ajeg bali Akreditasi sebagai syarat sahnya penyelenggaran program studi aksiologis Alas purwo american service Ampera Ancient vilage of Bali appetizer APTISI AWARD APTISI Wil VIII-A Award Aristoteles aromatize wine Art Shop Arti Bali artificial tourism Assurance aturan kerja di kapal pesiar Babi Guling Babi Guling ala Mendek Bagus Agro Plaga balance in my mind balcony BALI Bali fumeral ceremony Bali Natural Hot Spring Toya Bungkah Kintamani Bali bali simle funeral ceremony bali timur wisata Bandara International di Buleleng bayu dan nanoe biroe Bayu Wisnawa be a crew in cruise ship Beachwalk Benteng Kuto Besak bored boring bos and jongos BOSAN Budaya buffet service buku kasir restoran dan bar bunga indah di halaman rumah C'est Moi et Des Amis cabarnet sauvignon Cara membaca label wine cara penyimpanan wine cash sheet chardonay coffee shop community based tourism Community Based Tourism in Bali Contribution Margin convention cruise ship organization structure cruise ship terminology cruise ship terms Dampak Sosial Pengembangan Pariwisata Danau di Bali deck definisi makanan definisi pariwisata alternatif Definisi wine desa baha Desa Belalang desa wisata desa wisata ekologis nyambu kaba kaba tabanan desert Diseminasi Hasil Penelitian 2014 disparda provinsi bali Dog dpd hpi bali Dukungan reklamasi teluk benoa ekowisata di bali elastisitas english service epistemologis eudaimonia menurut Aristoteles exhibition Feminis Liberal fighting my enemy fisiologis kebosanan fleksibel flower at my home formal dining room fortified wine french service front office funeral ceremony in Bali future of balit tourism destination galley Gramsci dan Hegemoni grapes Handling Guest Complain handout kasir restoran dan bar harga kamar hidup di kapal pesiar HOTEL hotel cornwall hotel multi tasking hotel upselling housebank i meme ibm lembu putih In-Depth Interview incentive Industri Pariwisata informal dining room intelektual organik intelektual tradisional istilah istilah kapal pesiar istilah kapal pesiar ISU-ISU PARIWISATA ISU-ISU PARIWISATA BALI ISU-ISU PARIWISATA BALI DAN INDONESIA JAGARAGA DAN SAWAN Jalan Tol Bali Mandara jaminan JENIS JENIS RESTAURANT jenis-jenis peralatan di restaurant Jokowi atau Prabowo yang punya program jelas untuk pariwisata berkelanjutan? KABUPATEN BULELENG-BALI Kabupaten Tabanan kantor depan karakter wine Karakteristik Jasa karya ilmiah KASIR KANTOR DEPAN kasir restaurant dan bar KEADILAN MENURUT PLATO kebosanan kecaman reklamasi teluk benoa Kecamatan Kediri Kedungu Beach kendala menulis karya ilmiah kepuasan tamu kerja di kapal pesiar klasifikasi kelas hotel klasifikasi makanan klasifikasi restoran konsep hotel konsep pariwisata konsep pengembangan pariwisata konvensi Kota Gede 2015 Kuesioner kursus sertifikasi pramuwisata umum Latihan Kasir Kantor Depan latihan kasir kantor depan 2012-2013 Latihan Kasir Restaurant dan Bar Latihan Kasir Restaurant dan Bar 2012-2013 LATIHAN KASIR RESTAURANT DAN BAR OKTOBER 2013 Latihan Metodologi Reset Latihan Pengantar Perhotelan lembu putih lido logiko hipotetiko verifikatif Made Bayu Wisnawa Mai Bus maincourse manajemen perhotelan masa depan Bali masa depan bali sebagai destinasi wisata masa depan destinasi wisata bali meaning of Ngenteg Linggih meeting melukat Menangani Keluhan Tamu Menggalakan Sapta Pesona menggali permata dalam lumpur MENINGKATKAN PENDAPATAN HOTEL DENGAN PROGRAM UP SELLING Menu Engineering MICE minat menginap kembali model pengembangan pariwisata pedesaan multi tasking pada karyawan hotel mv melody my bibliography Nagih Janji Gubernur Bali 2013-2018 nanoe biroe nasi gudeg widjilan Nasi Kalong Nasi Kalong Bandung Ngenteg Linggih Pura Dalem Mendek 2013 nyepi 2014 objek formal pariwisata objek material pariwisata obrolan di warung kopi Ogoh ogoh 2014 Ogoh ogoh 2015 ontologis orchard hotel otonan Outing 2013 Palembang panak manusa pandangan foucault terhadap relasi kekuasaan Pantai Kedungu Pariwiasata Pariwisata Alternatif: Pariwisata Bali Masa Depan (Literature Review) pariwisata bali berkelanjutan Pariwisata Berbasis Rakyat Pariwisata Budaya pariwisata kerakyatan pariwisata pedesaan pariwisata sebagai ilmu mandiri pariwisata sex di bali pas pasta pastikerta pdsp 2013 Pelayanan Pemasaran Pariwisata Bali Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan pengelolaan akomodasi di bali pengelolaan hotel di bali pengembangan pariwisata berkelanjutan Pengertian Budaya PENGERTIAN HOTEL Pengertian Hotel dan Restaurant Pengertian Kesenian Pengertian Manajemen Pengertian Obyek dan Daya Tarik Wisata pengertian Pariwisata Pengertian Pariwisata Budaya Pengertian potensi wisata pengertian pramu saji PENGERTIAN RESTAURANT PENGERTIAN RESTORAN Pengertian strategi pengembangan pariwisata pengertian tamu pengertian waiter Pengumpulan Data Penjor Galungan Penjor Galungan 2014 penurunan kualitas lingkungan hidup peralatan restaurant Perbedaan metode penelitian kuantitatif dengan kualitatif Perempuan Bali Perencanaan dan Pengembangan Berkelanjutan pada Obyek dan Daya Tarik Wisata pergeseran paradigma pengelolaan hotel di bali PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PARIWISATA INTERNASIONAL pilkada bali pilkada bali 2013 pilkada bali dan pariwisata pinot noir Plow Horse Posisi Pariwisata di Tengah-tengah Ilmu Pengetahuan Posisioning Bali potensi wisata Potensi wisata pantai Kedungu pramusaji prinsip ekowisata prinsip prinsip ekowisata Prinsip prinsip pengembangan pariwisata berkelanjutan pro kontra pembangunan bandara bertaraf internasional di buleleng Proses pembuatan table wine Proses Penelitian Pulau di Provinsi Bali Pulau Penyu Tanjung Benoa Nusa Dua Bali Indonesia Pulo Kemaro pura nandini Pura Sudamala Bangli pura tirta sudamala Puri Bagus Jati Taro Puzzle Questionaire red wine reklamai teluk benoa reklamasi bali reklamasi teluk benoa remittance of fund restaurant tools RESTORAN revitalisasi bali riesling rose wine russian service sauvignon blanc seaside hotel sejarah pariwisata bali Seminar Nasional Kepariwisataan 2014 Sistem pelayanan di restaurant SLANK SLANK dan Pariwisata Bali soup sparkling wine Star still wine STIPAR STIPAR Tratma Jaya STIPAR Triatma Jaya STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI DESA SANGSIT struktur organisasi kapal pesiar study tour 2013 Suckling Pig Suckling Pig ala Mendek sulitnya menulis karya ilmiah Surat Edaran Dirjen Dikti Kemdikbud No 160/E/AK/2013 sustainabel tourism development SWOT Tahap Pemgembangan Obyek Wisata Tahapan Perencanaan Pariwisata Tana Toraja tantangan pariwisata sebagai ilmu mandiri Tari Bali teluk benoa Tenganan Karang Asem Bali Tenganan Pegringsingan The Kinds of Friendship The real hotelier Thing about balance in my mind Tibu Beneng tingkat hunian kamar Togetherness in Diversity TRI HITA KARANA tugas kasir kantor depan1 tujuan hidup manusia menurut aristoteles Tulisan Separuh Hati UNUD up selling validitas dan reliabilitas waiter Wawancara Mendalam why i choose hotel and tourism Wine dan Makanan Wisata Air Panas Bali