Pembangunan Bandara International di Buleleng

Beberapa waktu belakangan ini, banyak orang memperdebatkan pembangunan bandara bertaraf internasional di Buleleng (Bali Utara). Hal ini tentunya sangat menarik perhatian untuk diamati, karena pembangunan bandara internasional di daerah Bali bagian utara memiliki posisi strategis bagi pembangunan Bali  di masa depan.
Wacana pembanguna bandara di Bali bagian utara (daerah Buleleng) tentunya dikembangkan untuk menyerap berbagai aspirasi masyarakat mengenai kemungkinan dampak baik maupun buruk yang akan terjadi. Ada yang mendukung, adapula yang antipati. Berbagai kalangan mulai praktisi, akademisi dan pemerintah ikut serta urun rembug. Pendapat yang mendukung pembangunan bandar udara bertaraf internasional antara lain sebagai berikut :
  1. Keterbatasan daya tampung Bandara Ngurah Rai. Berdasarkan catatan dari Kemenhub, jumlah wisatawan yang masuk melalui Bandara Ngurah Rai saat ini mencapai 12 juta orang setiap tahun. Jumlah ini akan terus bertambah, di mana pada tahun 2017 nanti diperkirakan mencapai 17 juta orang pertahun, dengan asumsi tingkat pertumbuhan 20,00% pertahun. Di Bandara Ngurah Rai sudah tidak memungkinkan untuk menambah landasan pacu.
  2. Pemerataan pertumbuhan ekonomi. Tidak dapat dipungkiri lagi, pertumbuhan perekonomian di wilayah Bali bagian selatan, sangat pesat. Saking pesatnya, pertumbuhan ini justru menimbulkan ketimpangan dengan wilayah Bali bagian utara. Fenomena ini dapat kita lihat dari beberapa indikator, antara lain : (i) harga tanah yang teramat sangat mahal di wilayah Bali bagian selatan (sebagai ilustrasi, harga tanah di Kuta per are dapat mencapai Rp. 1-3 milyar,bahkan lebih. Itupun kalau ada yang mau jual), coba kita bandingkan dengan daerah Buleleng, berani jamin, dengan uang Rp.1 milyar, boleh dapat tanah seluas 0,5 hektar sampai dengan 1 hektar); (ii) biaya hidup di daerah Bali bagian selatan jauh lebih tinggi dengan Bali bagian utara, (iii) lapangan pekerjaan jauh tersedia lebih banyak tersedia di wilayah Bali bagian selatan, sehingga banyak terjadi urbanisasi ke kota Denpasar dan sekitarnya. Kalau di Bali bagian utara karena pertumbuhan perekonomian tidak sebaik di Bali bagian selatan, tentunya lapangan pekerjaan yang tersedia lebih sedikit.
  3. Mengatasi kemacetan lalu lintas. Tidak dapat dipungkiri, dengan adanya Bandara Ngurah Rai, mendorong pembangunan sarana dan prasarana pariwisata. Hotel, restaurant, biro perjalanan, kantor-kantor, super market, sebagian besar dibangun pada radius yang dekat dengan bandara. Kondisi ini menyebabkan arus lalulintas terpusat pada wilayah sekitar bandara, akibat aktivitas perekonomian.
Harapan yang timbul dengan adanya pembangunan Bandara bertaraf internasional di wilayah Bali bagian utara adalah mampu meningkatkan daya tampung bandara bagi kedatangan wisatawan atau pengunjung, meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi sebagai efek jangka panjang karena pembangunan bandara mampu menggairahkan perekonomian di wilayah Bali bagian utara dan kemacetan lalulintas dapat di atasi karena aktivitas pariwisata dan perekonomian sebagian beralih ke Bali bagian utara.

Pendapat yang tidak mendukung pembangunan bandara bertaraf internasional di Bali bagian utara antara lain :
  1. Daya dukung Pulau Bali yang sangat terbatas. Bali adalah pulau kecil dengan suber daya alam yang sangat terbatas. Apabila dibangun bandara lagi, maka ada kekhawatiran makin banyak pula wisatawan yang datang, makin banyak pula hotel-hotel, restauran, supermarket dan sarana pariwisata lainnya yang akan dibangun. Oleh karena itu makin banyak pula sumber daya alam Pulau Bali yang akan dieksploitasi yang nantinya merusak Pulau Bali itu sendiri.
  2. Bertentangan dengan konsep "Sustainable Tourism Development". Saat ini para akademisi dan praktisi pariwisata yang insaf terhadap keberlanjutan Pulau Bali mendengung-dengungkan konsep ecotourism, pro-poor tourism, community based tourism, green tourism, dan quality tourism yang pada intinya mengembangkan kepariwisataan yang berkelanjutan, di mana kedepannya nanti generasi penerus masyarakat Bali dapat menikmati 'kue' pariwisata tanpa harus menderita akibat dampak negatif pengembangan pariwisata seperti : kerusakan alam dan lingkungan, akulturisasi budaya, hilangnya kepemilikan lahan (seperti masyarakat Betawi di Jakarta).
Dari kedua  pendapat yang bertentangan, seperti kata Pak Karni Ilyas (di TV One) pandangan optimis dan pesimis, semuanya berguna bagi pembangunan. Yang optimis membuat kapal terbang, yang pesimis membuat pelampung, yang optimis menginjak gas, yang pesimis menginjak rem.
Pandangan penulis sendiri, (mohon maaf) SETUJU dengan pembangunan Bandara Bertaraf Internasional di Bali bagian Utara (Buleleng), demi menyeimbangkan arus wisatawan dan pengunjung yang datang ke Pulau Bali melalui udara dengan harapan terciptanya pemerataan pembangunan ekonomi yang kedepannya mampu menjawab masalah lingkungan, sosial, budaya yang timbul seperti saat ini. Dengan satu syarat yakni tetap teguh mengembangkan kepariwisataan dalam konsep SUSTAINABLE TOURISM DEVELOPMENT.

0 Response to "Pembangunan Bandara International di Buleleng"

Posting Komentar

Entri Populer

4s Air Kehidupan ajeg bali Akreditasi sebagai syarat sahnya penyelenggaran program studi aksiologis Alas purwo american service Ampera Ancient vilage of Bali appetizer APTISI AWARD APTISI Wil VIII-A Award Aristoteles aromatize wine Art Shop Arti Bali artificial tourism Assurance aturan kerja di kapal pesiar Babi Guling Babi Guling ala Mendek Bagus Agro Plaga balance in my mind balcony BALI Bali fumeral ceremony Bali Natural Hot Spring Toya Bungkah Kintamani Bali bali simle funeral ceremony bali timur wisata Bandara International di Buleleng bayu dan nanoe biroe Bayu Wisnawa be a crew in cruise ship Beachwalk Benteng Kuto Besak bored boring bos and jongos BOSAN Budaya buffet service buku kasir restoran dan bar bunga indah di halaman rumah C'est Moi et Des Amis cabarnet sauvignon Cara membaca label wine cara penyimpanan wine cash sheet chardonay coffee shop community based tourism Community Based Tourism in Bali Contribution Margin convention cruise ship organization structure cruise ship terminology cruise ship terms Dampak Sosial Pengembangan Pariwisata Danau di Bali deck definisi makanan definisi pariwisata alternatif Definisi wine desa baha Desa Belalang desa wisata desa wisata ekologis nyambu kaba kaba tabanan desert Diseminasi Hasil Penelitian 2014 disparda provinsi bali Dog dpd hpi bali Dukungan reklamasi teluk benoa ekowisata di bali elastisitas english service epistemologis eudaimonia menurut Aristoteles exhibition Feminis Liberal fighting my enemy fisiologis kebosanan fleksibel flower at my home formal dining room fortified wine french service front office funeral ceremony in Bali future of balit tourism destination galley Gramsci dan Hegemoni grapes Handling Guest Complain handout kasir restoran dan bar harga kamar hidup di kapal pesiar HOTEL hotel cornwall hotel multi tasking hotel upselling housebank i meme ibm lembu putih In-Depth Interview incentive Industri Pariwisata informal dining room intelektual organik intelektual tradisional istilah istilah kapal pesiar istilah kapal pesiar ISU-ISU PARIWISATA ISU-ISU PARIWISATA BALI ISU-ISU PARIWISATA BALI DAN INDONESIA JAGARAGA DAN SAWAN Jalan Tol Bali Mandara jaminan JENIS JENIS RESTAURANT jenis-jenis peralatan di restaurant Jokowi atau Prabowo yang punya program jelas untuk pariwisata berkelanjutan? KABUPATEN BULELENG-BALI Kabupaten Tabanan kantor depan karakter wine Karakteristik Jasa karya ilmiah KASIR KANTOR DEPAN kasir restaurant dan bar KEADILAN MENURUT PLATO kebosanan kecaman reklamasi teluk benoa Kecamatan Kediri Kedungu Beach kendala menulis karya ilmiah kepuasan tamu kerja di kapal pesiar klasifikasi kelas hotel klasifikasi makanan klasifikasi restoran konsep hotel konsep pariwisata konsep pengembangan pariwisata konvensi Kota Gede 2015 Kuesioner kursus sertifikasi pramuwisata umum Latihan Kasir Kantor Depan latihan kasir kantor depan 2012-2013 Latihan Kasir Restaurant dan Bar Latihan Kasir Restaurant dan Bar 2012-2013 LATIHAN KASIR RESTAURANT DAN BAR OKTOBER 2013 Latihan Metodologi Reset Latihan Pengantar Perhotelan lembu putih lido logiko hipotetiko verifikatif Made Bayu Wisnawa Mai Bus maincourse manajemen perhotelan masa depan Bali masa depan bali sebagai destinasi wisata masa depan destinasi wisata bali meaning of Ngenteg Linggih meeting melukat Menangani Keluhan Tamu Menggalakan Sapta Pesona menggali permata dalam lumpur MENINGKATKAN PENDAPATAN HOTEL DENGAN PROGRAM UP SELLING Menu Engineering MICE minat menginap kembali model pengembangan pariwisata pedesaan multi tasking pada karyawan hotel mv melody my bibliography Nagih Janji Gubernur Bali 2013-2018 nanoe biroe nasi gudeg widjilan Nasi Kalong Nasi Kalong Bandung Ngenteg Linggih Pura Dalem Mendek 2013 nyepi 2014 objek formal pariwisata objek material pariwisata obrolan di warung kopi Ogoh ogoh 2014 Ogoh ogoh 2015 ontologis orchard hotel otonan Outing 2013 Palembang panak manusa pandangan foucault terhadap relasi kekuasaan Pantai Kedungu Pariwiasata Pariwisata Alternatif: Pariwisata Bali Masa Depan (Literature Review) pariwisata bali berkelanjutan Pariwisata Berbasis Rakyat Pariwisata Budaya pariwisata kerakyatan pariwisata pedesaan pariwisata sebagai ilmu mandiri pariwisata sex di bali pas pasta pastikerta pdsp 2013 Pelayanan Pemasaran Pariwisata Bali Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan pengelolaan akomodasi di bali pengelolaan hotel di bali pengembangan pariwisata berkelanjutan Pengertian Budaya PENGERTIAN HOTEL Pengertian Hotel dan Restaurant Pengertian Kesenian Pengertian Manajemen Pengertian Obyek dan Daya Tarik Wisata pengertian Pariwisata Pengertian Pariwisata Budaya Pengertian potensi wisata pengertian pramu saji PENGERTIAN RESTAURANT PENGERTIAN RESTORAN Pengertian strategi pengembangan pariwisata pengertian tamu pengertian waiter Pengumpulan Data Penjor Galungan Penjor Galungan 2014 penurunan kualitas lingkungan hidup peralatan restaurant Perbedaan metode penelitian kuantitatif dengan kualitatif Perempuan Bali Perencanaan dan Pengembangan Berkelanjutan pada Obyek dan Daya Tarik Wisata pergeseran paradigma pengelolaan hotel di bali PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PARIWISATA INTERNASIONAL pilkada bali pilkada bali 2013 pilkada bali dan pariwisata pinot noir Plow Horse Posisi Pariwisata di Tengah-tengah Ilmu Pengetahuan Posisioning Bali potensi wisata Potensi wisata pantai Kedungu pramusaji prinsip ekowisata prinsip prinsip ekowisata Prinsip prinsip pengembangan pariwisata berkelanjutan pro kontra pembangunan bandara bertaraf internasional di buleleng Proses pembuatan table wine Proses Penelitian Pulau di Provinsi Bali Pulau Penyu Tanjung Benoa Nusa Dua Bali Indonesia Pulo Kemaro pura nandini Pura Sudamala Bangli pura tirta sudamala Puri Bagus Jati Taro Puzzle Questionaire red wine reklamai teluk benoa reklamasi bali reklamasi teluk benoa remittance of fund restaurant tools RESTORAN revitalisasi bali riesling rose wine russian service sauvignon blanc seaside hotel sejarah pariwisata bali Seminar Nasional Kepariwisataan 2014 Sistem pelayanan di restaurant SLANK SLANK dan Pariwisata Bali soup sparkling wine Star still wine STIPAR STIPAR Tratma Jaya STIPAR Triatma Jaya STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI DESA SANGSIT struktur organisasi kapal pesiar study tour 2013 Suckling Pig Suckling Pig ala Mendek sulitnya menulis karya ilmiah Surat Edaran Dirjen Dikti Kemdikbud No 160/E/AK/2013 sustainabel tourism development SWOT Tahap Pemgembangan Obyek Wisata Tahapan Perencanaan Pariwisata Tana Toraja tantangan pariwisata sebagai ilmu mandiri Tari Bali teluk benoa Tenganan Karang Asem Bali Tenganan Pegringsingan The Kinds of Friendship The real hotelier Thing about balance in my mind Tibu Beneng tingkat hunian kamar Togetherness in Diversity TRI HITA KARANA tugas kasir kantor depan1 tujuan hidup manusia menurut aristoteles Tulisan Separuh Hati UNUD up selling validitas dan reliabilitas waiter Wawancara Mendalam why i choose hotel and tourism Wine dan Makanan Wisata Air Panas Bali