Perencanaan dan Pengembangan Berkelanjutan pada Obyek dan daya Tarik Wisata

Pengembangan pariwisata adalah salah satu bagian dari manajemen yang menitikberatkan pada implementasi potensi obyek dan daya tarik wisata yang harus dilaksanakan dengan rentang waktu, berupa langkah sistematis yang dapat mengarah pada pencapaian hasil. Hasil yang diharapkan pada perencanaan manajemen dengan kegiatan yang spesifik ini adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran dari rencana yang dibuat sebelumnya (Wetipo, 2003:19). Menurut Spillane (2002) terdapat lima unsur penting dalam suatu obyek yaitu: (1) hal-hal yang menarik perhatian wisatawan (attraction); (2) fasilitas-fasilitas yang diperlukan (facilities); (3) infrastuktur (infrastructure); (4) jasa pengangkutan (transportation); dan (5) keramahtamahan dan kesediaan untuk menerima tamu (hospitality) (Puspa, 2006:11).

Inskeep (1991 dalam Puspa, 2006: 36) menyatakan bahwa perencanaan pariwisata menggunakan konsep perencanaan umum yang disesuaikan dengan karakteristik dari jenis pariwisata yang ingin dikembangkan. Pendekatan perencanaan dasar mengarah pada aplikasi dalam penerapan kebijakan serta dalam perencanaan dan pengembangan pariwisata. Proses perencanaan dasar yang diterangkan sebelumnya menyediakan kerangka perencanaan yang umum dan penekanan ditempatkan pada konsep perencanaan menjadi berkesinambungan, berorientasi system, menyeluruh, terintegrasi dan lingkungan dengan fokus pada keberhasilan pengembangan yang dapat mendukung keterlibatan masyarakat.

Menurut Getz (1987:93) dan Page (1995) terdapat lima pendekatan dalam mengembangkan pariwisata, antara lain:

1. Bossterm yaitu: suatu pendekatan sederhana yang melihat pariwisata sebagai suatu atribut positif untuk suatu tempat dan penghuninya. Namun masyarakat setempat tidak dilibatkan dalam proses perencanaan dan daya dukung wilayah tidak dipertimbangkan secara matang.

2. The economic-industry approach (pendekatan ekonomi-industri) yaitu: pendekatan pengembangan pariwisata yang tujuan ekonominya lebih didahulukan dari tujuan sosial dan lingkungan dan menjadikan pengalaman pengunjung dan tingkat kepuasan sebagai sasaran utama.

3. The physical-spatial approach (pendekatan fisik-keruangan), yaitu: pendekatan ini didasarkan pada tradisi “penggunaan lahan” geografis. Strategi pengembangannya berdasarkan perencanaan yang berbeda-beda melalui prinsip-prinsip keruangan (spatial). Misalnya pengelompokan pengunjung di satu kawasan dan pemecahan-pemecahan tersebut untuk menghindari kemungkinan terjadinya konflik. Hanya saja kekurangan dari pendekatan ini adalah kurang mempertimbangkan dampak sosial dan kultur dari pengembangan wisata.

4. The community approach (pendekatan kerakyatan), yaitu: pendekatan ini lebih menekankan pada pentingnya keterlibatan maksimal dari masyarakat setempat di dalam proses pengembangan pariwisata. Pendekatan ini menganggap pentingnya suatu pedoman pengembangan pariwisata yang dapat diterima secara sosial (socially acceptable). Pendekatan yang dilakukan adalah menekankan pentingnya manfaat sosial dan kultural bagi masyarakat lokal secara bersama-sama termasuk di dalamnya pertimbangan ekonomi dan lingkungan.

5. Sustainable approach (pendekatan keberlanjutan), yaitu: pendekatan berkelanjutan dan berkepentingan atas masa depan yang panjang serta atas sumber daya dan efek-efek pembangunan ekonomi pada lingkungan yang mengkin menyebabkan gangguan kultural dan sosial yang memantapkan pola-pola kehidupan dan gaya hidup individual.

Dari kelima pendekatan tersebut yang menjadi fokus dalam pengembangan kepariwisataan Desa Tihingan ini adalah pendekatan pariwisata kerakyatan (the community approach). Pariwisata kerakyatan merupakan sebuah bentuk pengembangan yang berpihak kepada masyarakat, khususnya masyarakat lokal. Masyarakat, khususnya masyarakat lokal ikut berperan serta dalam setiap pengembangan yang dilakukan di daerahnya.

Menurut Subagyo (1991) kehidupan desa sebagai tujuan wisata adalah desa sebagai obyek sekaligus juga sebagai subyek dari kepariwisataan yaitu sebagai penyelenggara sendiri dari berbagai aktifitas kepariwisataan, dan hasilnya akan dinikmati oleh masyarakatnya secara langsung. Oleh karena itu peran aktif dari masyarakat sangat menentukan kelangsungan kegiatan pedesaan ini (Suryasih, 2003:18).

Dilihat dari perspektif kehidupan masyarakatnya, pariwisata pedesaan merupakan suatu bentuk pariwisata dengan obyek dan daya tarik berupa kehidupan desa yang memiliki ciri-ciri khusus dalam masyarakatnya, panorama alamnya, dan budayanya, sehingga mempunyai peluang untuk dijadikan komoditi bagi wisatawan, khususnya wisatawan asing (Suryasih, 2003: 18).

Pendekatan dasar yang sering dipergunakan dalam perencanaan pengembangan obyek daya tarik wisata pedesaan adalah menggunakan pendekatan kerakyatan (community approach/ community based) dan environment planning (Marpaung, 2000: 49). Hal ini disebabkan karena masyarakat lokal yang akan membangun, memiliki dan mengelola langsung fasilitas wisata serta pelayanannya, sehingga dengan demikian masyarakat dapat menerima secara langsung keuntungan ekonomi serta mencegah terjadinya urbanisasi (Mendra, 2005).

Adanya reformasi di Indonesia mengakibatkan pergeseran paradigma pembangunan dengan model top down menjadi bottom up planning. Paradigma ini muncul di berbagai sektor pembangunan termasuk dalam bidang pembangunan pariwisata. Kedua model pembangunan ini banyak didiskusikan oleh kalangan akademisi maupun praktisi, namun hingga kini belum menghasilkan suatu konklusi. Untuk negara yang sedang berkembang dimana infrastruktur organisasi perencanaan yang masih sangat lemah dan juga kemampuan sumber daya manusia yang belum merata, ada kecenderungan untuk menggabungkan kedua sistem pendekatan tersebut (Paturusi, 21).

0 Response to "Perencanaan dan Pengembangan Berkelanjutan pada Obyek dan daya Tarik Wisata"

Posting Komentar

Entri Populer

4s Air Kehidupan ajeg bali Akreditasi sebagai syarat sahnya penyelenggaran program studi aksiologis Alas purwo american service Ampera Ancient vilage of Bali appetizer APTISI AWARD APTISI Wil VIII-A Award Aristoteles aromatize wine Art Shop Arti Bali artificial tourism Assurance aturan kerja di kapal pesiar Babi Guling Babi Guling ala Mendek Bagus Agro Plaga balance in my mind balcony BALI Bali fumeral ceremony Bali Natural Hot Spring Toya Bungkah Kintamani Bali bali simle funeral ceremony bali timur wisata Bandara International di Buleleng bayu dan nanoe biroe Bayu Wisnawa be a crew in cruise ship Beachwalk Benteng Kuto Besak bored boring bos and jongos BOSAN Budaya buffet service buku kasir restoran dan bar bunga indah di halaman rumah C'est Moi et Des Amis cabarnet sauvignon Cara membaca label wine cara penyimpanan wine cash sheet chardonay coffee shop community based tourism Community Based Tourism in Bali Contribution Margin convention cruise ship organization structure cruise ship terminology cruise ship terms Dampak Sosial Pengembangan Pariwisata Danau di Bali deck definisi makanan definisi pariwisata alternatif Definisi wine desa baha Desa Belalang desa wisata desa wisata ekologis nyambu kaba kaba tabanan desert Diseminasi Hasil Penelitian 2014 disparda provinsi bali Dog dpd hpi bali Dukungan reklamasi teluk benoa ekowisata di bali elastisitas english service epistemologis eudaimonia menurut Aristoteles exhibition Feminis Liberal fighting my enemy fisiologis kebosanan fleksibel flower at my home formal dining room fortified wine french service front office funeral ceremony in Bali future of balit tourism destination galley Gramsci dan Hegemoni grapes Handling Guest Complain handout kasir restoran dan bar harga kamar hidup di kapal pesiar HOTEL hotel cornwall hotel multi tasking hotel upselling housebank i meme ibm lembu putih In-Depth Interview incentive Industri Pariwisata informal dining room intelektual organik intelektual tradisional istilah istilah kapal pesiar istilah kapal pesiar ISU-ISU PARIWISATA ISU-ISU PARIWISATA BALI ISU-ISU PARIWISATA BALI DAN INDONESIA JAGARAGA DAN SAWAN Jalan Tol Bali Mandara jaminan JENIS JENIS RESTAURANT jenis-jenis peralatan di restaurant Jokowi atau Prabowo yang punya program jelas untuk pariwisata berkelanjutan? KABUPATEN BULELENG-BALI Kabupaten Tabanan kantor depan karakter wine Karakteristik Jasa karya ilmiah KASIR KANTOR DEPAN kasir restaurant dan bar KEADILAN MENURUT PLATO kebosanan kecaman reklamasi teluk benoa Kecamatan Kediri Kedungu Beach kendala menulis karya ilmiah kepuasan tamu kerja di kapal pesiar klasifikasi kelas hotel klasifikasi makanan klasifikasi restoran konsep hotel konsep pariwisata konsep pengembangan pariwisata konvensi Kota Gede 2015 Kuesioner kursus sertifikasi pramuwisata umum Latihan Kasir Kantor Depan latihan kasir kantor depan 2012-2013 Latihan Kasir Restaurant dan Bar Latihan Kasir Restaurant dan Bar 2012-2013 LATIHAN KASIR RESTAURANT DAN BAR OKTOBER 2013 Latihan Metodologi Reset Latihan Pengantar Perhotelan lembu putih lido logiko hipotetiko verifikatif Made Bayu Wisnawa Mai Bus maincourse manajemen perhotelan masa depan Bali masa depan bali sebagai destinasi wisata masa depan destinasi wisata bali meaning of Ngenteg Linggih meeting melukat Menangani Keluhan Tamu Menggalakan Sapta Pesona menggali permata dalam lumpur MENINGKATKAN PENDAPATAN HOTEL DENGAN PROGRAM UP SELLING Menu Engineering MICE minat menginap kembali model pengembangan pariwisata pedesaan multi tasking pada karyawan hotel mv melody my bibliography Nagih Janji Gubernur Bali 2013-2018 nanoe biroe nasi gudeg widjilan Nasi Kalong Nasi Kalong Bandung Ngenteg Linggih Pura Dalem Mendek 2013 nyepi 2014 objek formal pariwisata objek material pariwisata obrolan di warung kopi Ogoh ogoh 2014 Ogoh ogoh 2015 ontologis orchard hotel otonan Outing 2013 Palembang panak manusa pandangan foucault terhadap relasi kekuasaan Pantai Kedungu Pariwiasata Pariwisata Alternatif: Pariwisata Bali Masa Depan (Literature Review) pariwisata bali berkelanjutan Pariwisata Berbasis Rakyat Pariwisata Budaya pariwisata kerakyatan pariwisata pedesaan pariwisata sebagai ilmu mandiri pariwisata sex di bali pas pasta pastikerta pdsp 2013 Pelayanan Pemasaran Pariwisata Bali Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan pengelolaan akomodasi di bali pengelolaan hotel di bali pengembangan pariwisata berkelanjutan Pengertian Budaya PENGERTIAN HOTEL Pengertian Hotel dan Restaurant Pengertian Kesenian Pengertian Manajemen Pengertian Obyek dan Daya Tarik Wisata pengertian Pariwisata Pengertian Pariwisata Budaya Pengertian potensi wisata pengertian pramu saji PENGERTIAN RESTAURANT PENGERTIAN RESTORAN Pengertian strategi pengembangan pariwisata pengertian tamu pengertian waiter Pengumpulan Data Penjor Galungan Penjor Galungan 2014 penurunan kualitas lingkungan hidup peralatan restaurant Perbedaan metode penelitian kuantitatif dengan kualitatif Perempuan Bali Perencanaan dan Pengembangan Berkelanjutan pada Obyek dan Daya Tarik Wisata pergeseran paradigma pengelolaan hotel di bali PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PARIWISATA INTERNASIONAL pilkada bali pilkada bali 2013 pilkada bali dan pariwisata pinot noir Plow Horse Posisi Pariwisata di Tengah-tengah Ilmu Pengetahuan Posisioning Bali potensi wisata Potensi wisata pantai Kedungu pramusaji prinsip ekowisata prinsip prinsip ekowisata Prinsip prinsip pengembangan pariwisata berkelanjutan pro kontra pembangunan bandara bertaraf internasional di buleleng Proses pembuatan table wine Proses Penelitian Pulau di Provinsi Bali Pulau Penyu Tanjung Benoa Nusa Dua Bali Indonesia Pulo Kemaro pura nandini Pura Sudamala Bangli pura tirta sudamala Puri Bagus Jati Taro Puzzle Questionaire red wine reklamai teluk benoa reklamasi bali reklamasi teluk benoa remittance of fund restaurant tools RESTORAN revitalisasi bali riesling rose wine russian service sauvignon blanc seaside hotel sejarah pariwisata bali Seminar Nasional Kepariwisataan 2014 Sistem pelayanan di restaurant SLANK SLANK dan Pariwisata Bali soup sparkling wine Star still wine STIPAR STIPAR Tratma Jaya STIPAR Triatma Jaya STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI DESA SANGSIT struktur organisasi kapal pesiar study tour 2013 Suckling Pig Suckling Pig ala Mendek sulitnya menulis karya ilmiah Surat Edaran Dirjen Dikti Kemdikbud No 160/E/AK/2013 sustainabel tourism development SWOT Tahap Pemgembangan Obyek Wisata Tahapan Perencanaan Pariwisata Tana Toraja tantangan pariwisata sebagai ilmu mandiri Tari Bali teluk benoa Tenganan Karang Asem Bali Tenganan Pegringsingan The Kinds of Friendship The real hotelier Thing about balance in my mind Tibu Beneng tingkat hunian kamar Togetherness in Diversity TRI HITA KARANA tugas kasir kantor depan1 tujuan hidup manusia menurut aristoteles Tulisan Separuh Hati UNUD up selling validitas dan reliabilitas waiter Wawancara Mendalam why i choose hotel and tourism Wine dan Makanan Wisata Air Panas Bali